Selasa, 28 Mei 2013

PERCAYALAH ! REZEKI ITU AMAT DEKAT

Perlukita renungkan kisah dari salah satu sahabat kita ini. Satu waktu di hari sabtu, seperti biasa saya harus kembali ke tempat perantauan. Jaraknya tidak jauh, hanya sekitar 23 Km bisa ditempuh dengan waktu 40 sampai 60 menit saja. Menurut saya sangat dekat jika dibandingkan dengan kota lain dengan waktu tempuh tiga sampailima jam.
Seperti pagi-pagi sebelumnya, sayabersama ayah dan ibu duduk bersama melingkar di meja makan dekat dapur. Menyantap kue-kue basah dengan teh manis hangat. Subhanalloh, ni’mat yang manakah yang akan kau dustakan?
“Pak, si neng mau pulang jam sepuluh. Jangan lupa ongkosnya,” Ibu mengingatkan. Memang bukansekali dua kali ayah lupa memberi ongkos, lebih tepatnya memberi bekal untuk makan selama satu pekan ke depan.
Tidak seperti biasanya ayah saya yang optimis itu menjawab, “Haduh, lagi kosong neng. Gimana atuh?” Dalam hati terasa ada butiran pasir yang bertebaran jatuh, melemaskan otot-otot tubuh.Tapi tiba-tiba ibu menyahut, “Iya belum ada sekarang, bisa jadi nanti pas beberapa menit mau jamsepuluh mah ada. Alloh kan Maha Kaya, Alloh selalu memberikan rezeqi dari arah yang tidak kita duga sekalipun.”
Saya tersipu malu, padahal baru saja mengajak keponakan melaksanakan shalat dhuha. Yang salah satu keutamaannya mempermudah jalan rezeqi, tapi bagaimana mungkin rezeqi itu datang dari-Nya jika saya tidak mempercayai-Nya? Buru-buru pesimis saat ayah bilang tidak ada bekal, padahal masih ada waktu untuk berusaha atau mungkin menunggu hasil yang lama belum didapatkan. Semua bisa terjadi.
Dan tepat pukul sembilan, dua orang wanita paruh baya datang mengunjungi kakek. Letak rumah kakek memang berdampingan dengan rumah orang tua saya. Makanya sehari-hari ibu yang mengelola dan membantu memenuhi kebutuhan kakek. Karena nenek pun sudah beristirahat dari lelahnya berjuang di dunia yang fana’ ini. Semoga diberikan tempat terbaik. Aamiin.
Dua orang wanita paruh baya itu datang dari kota. Keduanya adalah putri dari kakak kakek saya. Dan selalu tanpa terlewati, saat kunjungan itu juga pasti terselip amplop putih. Tak hanya kepada kakek, pun juga kepada anak-anaknya termasuk ibu saya.
Maka nyatalah keajaiban itu di mata saya, Allah benar-benar memberikannya dari arah yang sama sekali tidak kami sangka. Sungguh, Allah sesuai dengan prasangka hamba-Nya.
Dan jika pagi ini kita bisa mengedipkan mata, menghela nafas bahkan berkesempatan melihat terbitnya fajar di hari baru.Itulah rezeqi, bukti kasih sayang yang nyata meski terkadang kita lupa dan lalai kepada-Nya sang Pemberi Maha Cinta. Tapi Dia tetaplah mencintai kita hamba-Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar